Kamis, 25 November 2010

lukisan dari abu vulkanik

abu vulkanik letusan gunung Merapi yang berhamburan hingga ke wilayah Banyumas ternyata bisa dijadikan media untuk melukis. Setidaknya itulah yang mengilhami pelukis Chunay dari Purbalingga. Dan ternyata, abu berwarna hitam itu ketika digoreskan ke kanvas bisa menjelma menjadi sebuah lukisan yang menarik. Tidak hanya itu, juga bisa mendatangkan duwit.
Lukisan Wedhus Gembel itu menjadi salah satu dari sejumlah lukisan yang turut dipamerkan di Pendopo Kecamatan Kroya Minggu lalu. Dari sekian lukisan yang dipamerkan, hanya lukisan wedhus gembel yang tidak menggunakan media lukis yang lazim dipakai pelukis, seperti cat minyak, pastel, atau alclirik, tapi dari debu. "Sayangnya semua hitam jadi kurang tampak obyeknya seorang pengunjung. akan lebih menarik jika ada warna apinya sehingga debu wedhus gembel itu lebih jelas terlihat.
Ada seseorang yang berani membeli dengan harga 4 juta. Karena pameran lukisan diniatkan untuk membantu korban Merapi, menurut anam 40% dari harga lukisan akan disumbangkan kepada korban Merapi.
Pelukis berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah, Chune Yulianto, menjadikan abu vulkanik sebagai media lukisan untuk penggalangan dana bagi korban letusan Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu. 

"Saya sengaja membuat lukisan dengan media abu vulkanik dari letusan dahsyat Gunung Merapi. Lukisan ini sekadar untuk mengingatkan kita terhadap kedahsyatan alam dan mengingatkan manusia dari perilaku yang melenceng," katanya di sela-sela pameran lukisan yang digelar di Pendapa Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap,

Menurut dia, lukisan dari abu vulkanik Gunung Merapi yang mengambil tema serangan "wedhus gembel" ke Kinahrejo itu diselesaikan dalam waktu 2,5 jam. 

Ia mengatakan, lukisan dengan pewarnaan alami tanpa campuran cat itu dikerjakan menggunakan tangan. 

"Untuk menempelkan abu di kanvas, saya gunakan lem. Kendalanya, tangan saya terasa pedih karena pengerjaannya tanpa bantuan alat

Menurut dia, lukisan mengenai "wedhus gembel" tersebut selanjutnya akan dilelang bersama sejumlah lukisan lainnya yang dipamerkan di pendapa kecamatan itu 

"Dana yang diperoleh dari pelelangan dan penjualan lukisan lainnya akan kami salurkan untuk membantu para korban letusan Gunung Merapi yang saat ini masih berada di tempat pengungsian
Selain menggelar pameran, Chune Yulianto bersama puluhan pelukis lainnya menggelar aksi melukis "on the spot" (di tempat, red.) dengan objek pergelaran tari "Lengger Banyumasan" di Alun-alun Kroya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar